Senin, 11 Februari 2008

BAHAGIANYA MEMIKUL AMANAH

Sesungguhnya kami Telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh, (qs. Al- Ahzab 33 : 72)

Seberapa jauh keterlibatan kita dalam dakwah? Sebesar apa pengorbanan terbaik yang pernah kita berikan bagi dakwah ini? Sekuat apa kita mampu menjalankan amanah-amanah yang dibebankan kepada kita oleh dakwah ini?.
Ketika berbicara tentang amanah, tentu kita tergelitik manakala teringat seorang sahabat seperjuangan yang terlambat satu jam lebih dari waktu pertemuan yang disepakati. Ketika berbicara tentang amanah, boleh jadi kita akan geleng-geleng kepala ketika melihat sahabat seperjuangan yang berapi-api mengutarakan konsekuensi terlambat rapat tetapi juga dia terlambat masuk ke kelas setengah jam setelah guru datang. Atau ketika wacana amanah dibuka-buka kembali, wajah kita akan tersenyum memerah manakala teringat sebuah acara ‘terpaksa’ gagal hanya karena kita telat datang rapat koordinasinya. Padahal dalam konteks keberadaan kita dalam barisan ini, setiap diri tak ternilai harganya bagi dakwah. Sebuah perasaan ‘kehilangan’ seorang sahabat seperjuangan takkan dapat ditawar oleh obat macam apa pun.
Posisi kita dalam dakwah ini boleh saja digantikan oleh siapa pun. Tetapi peran kita dalam bangunan dakwah ini takkan dapat tergantikan oleh siapa pun juga. Siapa kita? Tak peduli bahwa kita seorang pimpinan. Tak peduli bahwa kita seorang sekretaris, seorang ketua bidang atau hanya staff biasa. Kalau ada yang memiliki kapabilitas yang cocok tentu segera dapat menggantikan kita. Tetapi…siapakah yang dapat menggantikan seorang Akhi ‘A’ atau seorang ukhti ‘B’ dalam dakwah ini? Karena setiap kita punya karakteristik yang berbeda, sifat yang berbeda, kecenderungan-kecenderungan yang berbeda. Kita hanya ada satu di dunia ini. Dan tentunya pula keberadaan kita tak dapat tergantikan oleh siapa pun.
Di balik kejelasan arah dan tujuan dari barisan kita, dakwah ini tetaplah diusung oleh kumpulan individu-individu manusia yang setiap individunya tanpa kita sadari telah menorehkan sumbangan dan warna yang unik dalam bangunan ini. Teringatkah kita akan kisah seorang pengemis Yahudi yang buta matanya menghardik Khalifah Abu Bakar ketika beliau mencoba menggantikan peran Rasulullah untuk menyuapinya sepeninggal beliau. “Kau tidak seperti dia. Tanganmu kasar!” Dan Abu Bakar pun berlinangan air mata karenanya.
Karena itu, jika suatu saat kita melalaikan amanah yang dibebankan kepada kita, dalam konteks bahwa kita adalah sebagai aktivis, itu bukan lagi hal yang bisa dianggap enteng. Padahal kita telah berikrar:
Jika ada SERIBU ORANG yang berjuang dijalan Allah, maka satu di antaranya adalah aku.
Jika ada SERATUS ORANG yang berjuang dijalan Allah, maka satu di antaranya adalah aku.
Jika ada SEPULUH ORANG yang berjuang dijalan Allah, maka satu di antaranya adalah aku.
Jika hanya ada SATU ORANG yang berjuang dijlan Allah, maka itu adalah aku.
Dan jika TIDAK ADA lagi yang berjuang di jalan Allah, maka aku telah syahid!!
Ketidakamanahan kita akan dirasakan tidak hanya oleh kita sendiri. Bahkan sesungguhnya pada saat itu kita telah menyumbang gerak perlambatan bagi laju dakwah ini. Mungkin kita berfikiran, “Ah, kan hanya saya yang tidak amanah. Bisa dihandel kok sama yang lain…” Lalu kalau puluhan orang yang berfikir seperti itu? Kalau ratusan orang?
Tidak hanya menzolimi diri sendiri akan tetapi juga menzolimi orang lain. Bahkan boleh jadi kita memiliki saham atas bergugurannya sahabat-sahabat kita di jalan dakwah ini karena ketidakamanahan kita.
Amanah dalam ayat di atas tentunya tidaklah diartikan begitu sempit. Ia lebih tertuju pada keberadaan manusia sebagai khalifatu fil’ardh. Tetapi sebagai seorang aktivis dakwah, gerak langkah kita adalah sebuah cerminan bagi masyarakat yang kita dakwahi.
Masyarakat kita malas. Wajar: aktivis dakwahnya juga malas-malasan kalau sekolah. Masyarakat kita lambat menyambut kebaikan, Jelas: Kan aktivis dakwahnya juga lambat kalau mobilisasi untuk dakwah. Masyarakat kita masih suka maksiat. Hmm…walau segelintir, aktivis-aktivis dakwahnya juga ada kok yang terinveksi VMJ…Sinkron.
Karena itu, sudah saatnyalah kita benar-benar serius untuk menjalankan amanah ini. Bukankah kita faham ganjaran bagi para penegak kalimat-Nya bi muka bumi? Bukankah kita telah meyakini syurga-Nya amat luas dengan kenikmatan tak terkira? Dan bukankah kita telah mengetahui bahwa bumi-Nya hanya diwariskan kepada orang-orang yang shalih?
Ada baiknya kita berfikir bahwa bukan saatnya lagi kita mempertanyakan mengapa jalan ini begitu terjal berbatu, mengapa begitu banyak rintangan yang menguras air mata? Mengapa tidak banyak yang sepemahaman dengan kita. Saatnyalah untuk kita bersyukur dan menikmati jalan ini, bersyukur karena Allah mempercayakannya kepada kita, dan menikmatinya karena memang jalan inilah yang kita butuhkan yang dengannya Allah menjaga kita. Maka istiqomah adalah jalan terbaik untuk menapakinya. Selamat melanjutkan perjuangan. Allahu Akbar !!!

(Didedikasikan untuk Pengurus FoPMII dan Pejuang Dakwah Sekolah)

5 komentar:

IzzahTy mengatakan...

seperti biasa, postingannya bagus banget. cuma kok gak di update lagi?

Afwan, kalau ane termasuk penghambat dakwah, tak lain tak bukan karena belum sekaliber akhi/ukhti sekalian, mohon bimbingannya

afra hizbata kahfi mengatakan...

Meski kerapkali tersendat bukan berarti itu terhenti. Ukhuwah ini membutuhkan empati untuk memahami dan tidak melulu dipahami. Maka jika tidak seorang pun... kitalah yang akan melakukannya meski hanya serpihan kecil yang bisa dihimpun.

Hari Putra Bayu mengatakan...

hmm... kerenlah, fopmii punya blog. bs share informasi. tp lebih bagus lagi klo fopmii itu punya forum online juga, so, fopmii gak hanya forum 'copy darat' aja,,

klo masih sekedar blog seh, yang laen jadi gak punya t4 untuk share2 informasi, curhat, dll. paling yg share2 cuman admin blognya aja...

:)

Hari Putra Bayu mengatakan...

sebagai referensi, coba liat forum tembilahan community berikut ini
http://www.friendster.com/group/tabmain.php?gid=756743

Ristu hasriandi Khoo mengatakan...

keyen abizzzzzz...............
tapi koq g di update akh....
udah hampir satu taon tu.